Hai sobat, menurutmu siapa sih sang
penyuntik semangat di dalam hidupmu selama ini? Mmm.. Kalau bagi saya, sang
pendidiklah jawabannya. Jadi, jikalau kita sedang berbicara tentang sang
penyuntik semangat, terlintas sudah dibenak saya untuk mengetahui bagaimana
caranya untuk menjadi sang penyuntik semangat.
Tidaklah gampang
atau mudah untuk menjadi sang penyuntik semangat, terutama menjadi sang
penyuntik semangat untuk para peserta didik sang generasi penerus bangsa.
Mengapa demikian? Karena dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang besar untuk
dapat melakukannya. Lihat saja, pendidik baru dapat menerangkan pelajaran
sehingga proses pembelajaran itu menjadi lebih efektif dan efisien apabila
pendidik telah menumbuhkan benih-benih semangat dalam diri setiap peserta
didik, hal ini ditujukan agar seluruh konsentrasi para peserta didik tertuju
pada materi atau pelajaran yang dibahas.
Bukan hanya itu,
sang penyemangat juga harus selalu hadir dan setia untuk membimbing dan membina
para peserta didik dengan penuh kesabaran. Sang penyemangat tidak boleh putus
asa apabila ia telah merasa gagal dalam mendidik para peserta didik. Mengapa
demikian? Karena sang penyemangat dituntut untuk melakukan hal yang sebaliknya,
yaitu terus mendidik dan memberikan inspirasi, motivasi serta semangat baru
kepada para peserta didik.
Sang penyemangat
juga harus memiliki talenta yang baik sehingga kelak ia dapat menjadi panutan
dan contoh teladan bagi para peserta didik ketika para peserta didik merasa
sudah gagal dalam menggapai mimpi dan cita-cita para peserta didik.
Kemudian, apabila
para peserta didik merasa tidak dapat bangkit kembali dari jurang kegagalan,
maka ini merupakan saat yang sangat tepat bagi para pendidik selaku sang
penyuntik semangat untuk membangkitkan kembali semangat para peserta didik yang
telah hancur.
Sang penyuntik
semangat merupakan hal yang sangat penting bagi para peserta didik untuk dapat
membantu para peserta didik yang telah kehilangan semangat untuk dapat mengejar
prestasi maupun mimpi atau cita-cita yang telah mereka idam-idamkan selama ini.
Bukan hanya itu, sang penyuntik semangat juga merupakan sosok yang sangat
berjasa bagi para peserta didik. Sang penyuntik semangat dianggap bak sesosok
pahlawan tanpa tanda jasa yang rela mengabdi dan mendidik para peserta didik,
yaitu sang generasi penerus bangsa tanpa pandang bulu. Sang penyuntik semangat
juga rela mengajarkan para peserta didik dari bagaimana menulis huruf a, b, c,
d, e, hingga huruf z. Bukan hanya itu, sang pendidik juga mengajarkan kepada
para peserta didik bagaimana menulis hingga menghitung berbagai bentuk
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya. Mereka pun tidak
putus-putusnya memberikan semangat kepada para peserta didik untuk selalu
berjuang dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Maka dari itu, kita menyadari
betapa besar jasa sang penyuntik semangat.
Sebagai seorang
pedidik, pendidik bukan hanya dituntut untuk menjadi sosok yang pintar saja,
melainkan para pendidik juga dituntut untuk menjadi sosok yang pintar sekaligus
pintar-pintar. Mengapa demikian? Karena orang yang pintar-pintar dalam berbagai
hal ialah orang yang lebih baik dari pada orang yang hanya memiliki kemampuan
yang luar biasa namun tidak dapat mempergunakannya dengan baik atau dengan
maksimal.
Maka dari itu,
untuk menjadi sosok pendidik yang dapat dijadikan seorang teladan maupun
sebagai sang penyuntik semangat bagi para peserta didik, dibutuhkan berbagai
cara khusus dan kesabaran yang sangat tinggi dalam menghadapi berbagai
tantangan maupun rintangan, baik itu tantangan saat mendidik ataupun dalam
hal-hal lainnya.