Selasa, 17 Juli 2012

Menjadi Pendidik yang WOW


Hai para pendidik yang sedang berada di seluruh penjuru dunia. Kali ini kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana cara untuk menjadi pendidik yang WOW. Tapi jangan salah kaprah dulu ya! WOW yang saya maksud mempunyai makna tersendiri lho. W dikutip dari kata 'aWesome', O dari kata ''Out-and-'outer', dan W yang berada di akhir dikutip dari ungkapan 'Wah! Ini dia orangnya'. 

Nah, sebagai peserta didik, saya mempunyai beberapa cara yang sering menjadi bahan incaran para pendidik untuk menjadi sesosok pendidik yang WOW atau yang ingin jasanya dikenal oleh para peserta didik yang mereka ajarkan hingga pendidik dapat menjadi sepopuler 'google' di ranah kehidupan. Jikalau ada orang yang berkata bahwa itu tidak akan mungkin terjadi, maka Anda tidak perlu khawatir dan putus asa. Mengapa demikian? Karena apa pun yang telah Anda lakukan, semuanya dinilai dari seberapa besar perjuangan, usaha, waktu dan hal-hal lain yang telah Anda korbankan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan yang selama ini telah Anda idam-idamkan. Tidak lepas dari itu semua, Anda juga harus berdoa serta bersyukur atas apa yang telah Anda capai selama ini kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Baiklah para pendidik, untuk menjadi pendidik yang WOW, pertama Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa makna dan arti yang lebih mendalam mengenai istilah tersebut, kemudian Anda harus mengaplikasikannya di dunia pendidikan ketika Anda mengajar para peserta didik. Berikut ulasannya:

W dikutip dari kata 'aWesome' yang berarti 'dahsyat'. Jadi dalam hal ini, Anda dituntut untuk melakukan hal-hal yang sangat luar biasa dengan menuangkan segala ide kreatif yang Anda miliki dan melakukan hal-hal yang inofatif. Hal ini ditujukan agar Anda dapat memusatkan segala pikiran dan konsentrasi para peserta didik ke materi-materi yang Anda ajarkan kepada mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah menerima serta mencerna materi-materi yang telah Anda ajarkan dengan maksimal.

O dari kata ''Out-and-'outer' yang berarti 'jago, juara dan yang paling jempol'. Maka Anda dituntut untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika Anda sedang menerangkan pelajaran kepada para peserta didik, dan janganlah Anda menerangkan pelajaran kepada para peserta didik dengan ragu-ragu! Mengapa demikian? Karena hal tersebut dapat membuat para peserta didik menjadi bingung dan tidak dapat mencerna materi atau pelajaran yang telah diajarkan oleh pendidik dengan baik. Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan serta menjaga tingkah laku Anda di hadapan para peserta didik. Anda tidak boleh berlaku kekanak-kanakan, berkelakuan buruk dan sombong atau merasa lebih pintar dari para peserta didik. Hal ini diakibatkan karena Anda merupakan contoh teladan bagi para peserta didik. Oleh karena itu, Anda tidak hanya dituntut untuk mengajar, namun Anda juga dituntut untuk belajar.

W yang berada di akhir dikutip dari ungkapan 'Wah! Ini dia orangnya'. Dari ungkapan tersebut, dalam menjadi pendidik, Anda didorong untuk melakukan kewajiban Anda selaku seorang pendidik. Namun, sebelum Anda bertindak lebih jauh, Anda diharuskan untuk melakukan tiga hal penting sebelum Anda memulai berinteraksi dengan para peserta didik, yaitu sebagai berikut:
a. Watch atau mengawasi.
    Pertama, Anda dituntut untuk mengawasi, mengamati atau melihat keadaan di sekitar Anda. Anda tidak hanya dituntut untuk mengamati lingkungan tempat dilakukannya proses pembelajaran, tetapi Anda juga dituntut untuk mengamati pola perilaku dan sifat-sifat para peserta didik Anda.
b. Listen atau mendengar.
    Setelah Anda mengawasi dan mengamati keadaan di sekitar Anda, Anda harus memulai untuk mendengar bagaimana pola berbicara yang mereka gunakan, hal ini ditujukan agar tidak terjadi pelanggaran tata krama atau sopan santun ketika Anda berada di tahap yang berikutnya.
c. Try atau mencoba.
    Ini adalah tahap yang Anda lakukan sebelum Anda melakukan interaksi yang lebih serius. Pada tahap ini, Anda dituntut untuk mencoba melakukan percakapan yang bersifat umum. Jadi, apabila Anda sudah merasa siap untuk melakukan interaksi, Anda sudah dapat melaju ke tahap yang berikutnya, yaitu: interact atau interaksi.

Maka dari itu, untuk mencapai suatu hal yang sangat kita idam-idamkan, kita memang membutuhkan kerja keras, perjuangan, pengorbanan dan usaha yang sangat besar ditambah dengan doa yang selalu kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena usaha tanpa doa akan menjadi sia-sia, begitu pula apabila kita hanya terus-menerus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa tanpa berbuat apapun. 

Semoga artikel ini dapat melahirkan ide-ide cemerlang kepada para pendidik yang berkewajiban untuk mendidik para peserta didik agar kelak mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bersatu dan optimis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar