Hai para pendidik yang sedang berada di
seluruh penjuru dunia. Kali ini kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana
cara untuk menjadi pendidik yang WOW. Tapi jangan salah kaprah dulu ya! WOW
yang saya maksud mempunyai makna tersendiri lho. W dikutip dari kata 'aWesome',
O dari kata ''Out-and-'outer', dan W yang berada di akhir dikutip
dari ungkapan 'Wah! Ini dia orangnya'.
Nah, sebagai peserta
didik, saya mempunyai beberapa cara yang sering menjadi bahan incaran para
pendidik untuk menjadi sesosok pendidik yang WOW atau yang ingin jasanya
dikenal oleh para peserta didik yang mereka ajarkan hingga pendidik dapat
menjadi sepopuler 'google' di ranah kehidupan. Jikalau ada orang yang berkata
bahwa itu tidak akan mungkin terjadi, maka Anda tidak perlu khawatir dan putus
asa. Mengapa demikian? Karena apa pun yang telah Anda lakukan, semuanya dinilai
dari seberapa besar perjuangan, usaha, waktu dan hal-hal lain yang telah Anda
korbankan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan yang selama ini
telah Anda idam-idamkan. Tidak lepas dari itu semua, Anda juga harus berdoa
serta bersyukur atas apa yang telah Anda capai selama ini kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Baiklah para pendidik, untuk menjadi
pendidik yang WOW, pertama Anda harus
mengetahui terlebih dahulu apa makna dan arti yang lebih mendalam mengenai
istilah tersebut, kemudian Anda harus mengaplikasikannya di dunia pendidikan
ketika Anda mengajar para peserta didik. Berikut ulasannya:
W dikutip dari kata 'aWesome'
yang berarti 'dahsyat'. Jadi dalam hal ini, Anda dituntut untuk melakukan
hal-hal yang sangat luar biasa dengan menuangkan segala ide kreatif yang Anda
miliki dan melakukan hal-hal yang inofatif. Hal ini ditujukan agar Anda dapat
memusatkan segala pikiran dan konsentrasi para peserta didik ke materi-materi
yang Anda ajarkan kepada mereka, sehingga mereka dapat dengan mudah menerima
serta mencerna materi-materi yang telah Anda ajarkan dengan maksimal.
O dari kata ''Out-and-'outer'
yang berarti 'jago, juara dan yang paling jempol'. Maka Anda dituntut untuk
memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika Anda sedang menerangkan pelajaran
kepada para peserta didik, dan janganlah Anda menerangkan pelajaran kepada para
peserta didik dengan ragu-ragu! Mengapa demikian? Karena hal tersebut dapat
membuat para peserta didik menjadi bingung dan tidak dapat mencerna materi atau
pelajaran yang telah diajarkan oleh pendidik dengan baik. Tidak hanya itu, Anda
juga harus memperhatikan serta menjaga tingkah laku Anda di hadapan para
peserta didik. Anda tidak boleh berlaku kekanak-kanakan, berkelakuan buruk dan
sombong atau merasa lebih pintar dari para peserta didik. Hal ini diakibatkan
karena Anda merupakan contoh teladan bagi para peserta didik. Oleh karena itu,
Anda tidak hanya dituntut untuk mengajar, namun Anda juga dituntut untuk
belajar.
W yang berada di akhir dikutip dari
ungkapan 'Wah! Ini dia orangnya'. Dari ungkapan tersebut,
dalam menjadi pendidik, Anda didorong untuk melakukan kewajiban Anda selaku
seorang pendidik. Namun, sebelum Anda bertindak lebih jauh, Anda diharuskan
untuk melakukan tiga hal penting sebelum Anda memulai berinteraksi dengan para
peserta didik, yaitu sebagai berikut:
a. Watch atau
mengawasi.
Pertama, Anda dituntut untuk
mengawasi, mengamati atau melihat keadaan di sekitar Anda. Anda tidak hanya
dituntut untuk mengamati lingkungan tempat dilakukannya proses pembelajaran,
tetapi Anda juga dituntut untuk mengamati pola perilaku dan sifat-sifat para
peserta didik Anda.
b. Listen atau mendengar.
Setelah Anda mengawasi dan
mengamati keadaan di sekitar Anda, Anda harus memulai untuk mendengar bagaimana
pola berbicara yang mereka gunakan, hal ini ditujukan agar tidak terjadi
pelanggaran tata krama atau sopan santun ketika Anda berada di tahap yang
berikutnya.
c. Try atau mencoba.
Ini adalah tahap yang Anda
lakukan sebelum Anda melakukan interaksi yang lebih serius. Pada tahap ini,
Anda dituntut untuk mencoba melakukan percakapan yang bersifat umum. Jadi,
apabila Anda sudah merasa siap untuk melakukan interaksi, Anda sudah dapat
melaju ke tahap yang berikutnya, yaitu: interact atau interaksi.
Maka dari itu, untuk mencapai suatu hal
yang sangat kita idam-idamkan, kita memang membutuhkan kerja keras, perjuangan,
pengorbanan dan usaha yang sangat besar ditambah dengan doa yang selalu kita
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena usaha tanpa doa akan menjadi
sia-sia, begitu pula apabila kita hanya terus-menerus memanjatkan doa kepada
Tuhan Yang Maha Esa tanpa berbuat apapun.
Semoga artikel ini dapat melahirkan ide-ide cemerlang kepada para pendidik yang berkewajiban untuk mendidik para peserta didik agar kelak mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang bersatu dan optimis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar