Kamis, 19 Juli 2012

Sang Penyuntik Semangat


Hai sobat, menurutmu siapa sih sang penyuntik semangat di dalam hidupmu selama ini? Mmm.. Kalau bagi saya, sang pendidiklah jawabannya. Jadi, jikalau kita sedang berbicara tentang sang penyuntik semangat, terlintas sudah dibenak saya untuk mengetahui bagaimana caranya untuk menjadi sang penyuntik semangat. 

Tidaklah gampang atau mudah untuk menjadi sang penyuntik semangat, terutama menjadi sang penyuntik semangat untuk para peserta didik sang generasi penerus bangsa. Mengapa demikian? Karena dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang besar untuk dapat melakukannya. Lihat saja, pendidik baru dapat menerangkan pelajaran sehingga proses pembelajaran itu menjadi lebih efektif dan efisien apabila pendidik telah menumbuhkan benih-benih semangat dalam diri setiap peserta didik, hal ini ditujukan agar seluruh konsentrasi para peserta didik tertuju pada materi atau pelajaran yang dibahas. 

Bukan hanya itu, sang penyemangat juga harus selalu hadir dan setia untuk membimbing dan membina para peserta didik dengan penuh kesabaran. Sang penyemangat tidak boleh putus asa apabila ia telah merasa gagal dalam mendidik para peserta didik. Mengapa demikian? Karena sang penyemangat dituntut untuk melakukan hal yang sebaliknya, yaitu terus mendidik dan memberikan inspirasi, motivasi serta semangat baru kepada para peserta didik. 

Sang penyemangat juga harus memiliki talenta yang baik sehingga kelak ia dapat menjadi panutan dan contoh teladan bagi para peserta didik ketika para peserta didik merasa sudah gagal dalam menggapai mimpi dan cita-cita para peserta didik. 

Kemudian, apabila para peserta didik merasa tidak dapat bangkit kembali dari jurang kegagalan, maka ini merupakan saat yang sangat tepat bagi para pendidik selaku sang penyuntik semangat untuk membangkitkan kembali semangat para peserta didik yang telah hancur. 

Sang penyuntik semangat merupakan hal yang sangat penting bagi para peserta didik untuk dapat membantu para peserta didik yang telah kehilangan semangat untuk dapat mengejar prestasi maupun mimpi atau cita-cita yang telah mereka idam-idamkan selama ini. Bukan hanya itu, sang penyuntik semangat juga merupakan sosok yang sangat berjasa bagi para peserta didik. Sang penyuntik semangat dianggap bak sesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang rela mengabdi dan mendidik para peserta didik, yaitu sang generasi penerus bangsa tanpa pandang bulu. Sang penyuntik semangat juga rela mengajarkan para peserta didik dari bagaimana menulis huruf a, b, c, d, e, hingga huruf z. Bukan hanya itu, sang pendidik juga mengajarkan kepada para peserta didik bagaimana menulis hingga menghitung berbagai bentuk penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan sebagainya. Mereka pun tidak putus-putusnya memberikan semangat kepada para peserta didik untuk selalu berjuang dan bersemangat dalam menuntut ilmu. Maka dari itu, kita menyadari betapa besar jasa sang penyuntik semangat. 

Sebagai seorang pedidik, pendidik bukan hanya dituntut untuk menjadi sosok yang pintar saja, melainkan para pendidik juga dituntut untuk menjadi sosok yang pintar sekaligus pintar-pintar. Mengapa demikian? Karena orang yang pintar-pintar dalam berbagai hal ialah orang yang lebih baik dari pada orang yang hanya memiliki kemampuan yang luar biasa namun tidak dapat mempergunakannya dengan baik atau dengan maksimal. 

Maka dari itu, untuk menjadi sosok pendidik yang dapat dijadikan seorang teladan maupun sebagai sang penyuntik semangat bagi para peserta didik, dibutuhkan berbagai cara khusus dan kesabaran yang sangat tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan maupun rintangan, baik itu tantangan saat mendidik ataupun dalam hal-hal lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar